- Promotor konser Lady Gaga menyayangkan penolakan pemberian izin yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya. Bahkan pihak promotor menyebut Polda Metro plin-plan soal izin konser Lady.
Hal ini dikarenakan, Polda sebelumnya memberikan izin penjualan tiket perdana konser yang seyogyanya dilakukan pada 3 Juni mendatang itu.
"Sikap kepolisian sangat aneh, kami diberi izin menjual tiket, tapi konser dilarang. Sudah ada 52 ribu yang membeli tiket, sekarang hampir 60 ribu," ujar pengacara promotor konser lady Gaga, Minolang Simbayang kepada wartawan usai bertemu dengan Priyo Budi Santoso di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/5).
Sikap Polda memang terkesan aneh menimbulkan tanda tanya, ada apa gerangan. yang tahu seluk-beluk penyelenggaraan konser lady Gaga menyebut ada udang di balik batu, alias uang pelicin yang nominalnya mendekati Rp 1 miliar.
"Dealnya Sabtu sore, setelah tawar menawar panjang disetujui di angka mendekati Rp 1 miliar," ujar yang enggan disebutkan namanya itu. tersebut juga menyebut bahwa sejak awal, promotor tidak menggubris penolakan yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI). Pihak promotor yakni Big Daddy tetap mengajukan izin resmi melalui mekanisme dan prosedur yang lazim.
"Beberapa hari kemudian keluar pernyataan konser dilarang. Promotor meminta klarifikasi dari kepolisian tapi kepolisian menolak memberikan klarifikasi," terangnya.
Tak kehilangan akal, promotor berusaha mengalihkan lokasi konser dari Gelora Bung Karno ke kawasan sentul Bogor atau Bandung, namun rencana ini justru ditolak pihak Lady Gaga. Lady Gaga hanya mau konser di ibu kota.
"Promotor kemudian kembali datang kepolisian, dan akhirnya kepolisian mau diajak berunding dengan nilai tawar menawar mendekati Rp 1 miliar itu," imbuhnya.
Namun kabar itu buru-buru dibantah Polda Metro Jaya. "Itu tidak benar, itu hanya hoax," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.