Jumat, 13 September 2013

Tertawa 500 Kali Sehari Dapat Membuat Kita Lebih Cerdas Dan Sehat



Tertawa 500 Kali Sehari Dapat Membuat Kita Lebih Cerdas Dan Sehat [ www.BlogApaAja.com ]

Jika bayi baru dapat merespons lelucon fisik, pada usia 2 tahun mereka mulai mengerti lelucon lainnya. Pada usia ini rasa humor yang timbul gairah ber pada singularitas atau keanehan. Sebagai contoh, ketika kita meletakkan sepatu di kepala, untuk anak-anak pada usia ini hal tersebut sangat lucu, karena sepatu "digunakan" sebagai topi.

Diperdebatkan, pada usia ini, tahap perkembangan anak, termasuk rasa tahap humor kategori primitif. Namun, saat ini justru perkembangan rasa humor anak memasuki tahap penting, karena sesuatu yang tidak biasa adalah apa yang bisa membuat anak tertawa dan ia memahami tertawa dapat meredakan ketakutan.

Liem Herlina Psi, psikolog dari LPT UI mengatakan, memasuki usia 3 sampai 5 tahun, anak mulai memahami ungkapan verbal dapat dianggap sebagai sesuatu yang lucu. Sekarang anak tidak lagi tertawa karena singularitas fisik, tapi keanehan konsep. Misalnya, ketika ia melihat minum usianya dengan dot, dia tidak tertawa. Tapi, ketika ia melihat ayahnya minum dengan dot, anak bisa menertawakannya. Selain itu, humor, anak Anda akan terus bergerak ke tahap berikutnya, sejalan dengan perkembangan kemampuan bahasa yang dimiliki yang semakin kompleks dan pemahaman kata-kata yang memiliki makna ganda.

Anak Tidak Tertawa = Tanda Tidak Sehat



Ibu tahu bahwa anak usia empat sampai lima tahun pada rata tertawa 500 kali sehari? Jika kurang dari itu, Anda harus mencari tahu penyebab mengapa anak berwajah muram. Karena itu menunjukkan tanda-tanda tidak sehat, dapat secara fisik dan psikologis. Sebenarnya, setiap anak yang lahir telah membawa rasa humor. Misalnya, tawa anak-anak sudah ada sejak bayi, mereka bisa tertawa dengan "ciluk ba". Yang jelas, Sense of humor tidak sesuatu yang bisa dipelajari, tidak dapat dipaksakan atau dibuat-buat.

Orangtua adalah contoh utama bagi anak. Karena rasa humor yang ditunjukkan oleh anak-anak harus dirujuk dari selera humor yang melayani orang tua. Bila lingkungan rumah kaku, anak-anak akan sulit mengekspresikan dirinya. Akibatnya potensi humor sulit muncul.

Apa yang Dianggap oleh lucu Preschooler itu?



Hal ini dianggap lucu bagi anak prasekolah biasanya hal-hal yang tidak masuk akal, kata-kata konyol, gambar dan dagelan gerak. Misalnya gambar kucing berkacamata atau saat Dads memasukkan dot ke dalam mulutnya.

Nyanyikan lagu-lagu favorit Anda sedikit dengan mengganti beberapa baris lirik dengan kata-kata dan nada yang salah. Ketika kita berpura-pura bingung atau lupa, mereka akan tertawa. Tapi percayalah, Anda tidak akan hanya mendapatkan tertawa, tetapi juga mendorong anak Anda untuk berpikir, tertawa anak akan mengoreksi dan memahami bahwa orang tua tidak selalu benar dan tahu segalanya. Sebuah boneka berbicara dengan musik dan aksen lucu juga bisa membuat tertawa anak-anak.

Ketika orang tua tidak bertindak seperti biasa, seperti kakek atau nenek, anak bisa menganggap itu sebagai sesuatu yang lucu. Tapi hati-hati Moms & Dads, jika Anda "bertindak" terlalu lama bisa jadi anak menjadi bingung, dan bahkan membuat mereka takut dan menangis.

Manfaat Rasa Humor



Baik untuk kesehatan



Humor memungkinkan anak menemukan cara untuk mengatasi stres dan kecemasan. Humor juga dapat menyelamatkan anak dari malu atau marah untuk diatasi.

Sensitivitas melalui humor, kekecewaan hati untuk tidak membuat anak bertindak agresif atau membuat depresi. Selain itu, humor sangat baik untuk kesehatan anak-anak termasuk menurunkan tekanan darah.

Mengendalikan lingkungan sosial



Kemampuan humor merupakan keterampilan sosial yang penting. Karena humor, anak-anak dapat menyampaikan apa yang suka dan tidak suka atau perasaan negatif atau menyampaikan perasaan positif dengan cara yang simpatik terhadap orang lain. Dengan humor, anak-anak juga dapat mempertahankan hubungannya dengan teman-temannya. Anak-anak biasanya mudah melawak dengan tangkas humor, sehingga membuat orang lain tertawa. Situasi ini mendorong anak yang sangat ingin bersosialisasi mengulang perilakunya yang dapat membuat orang lain tertawa dan mendapatkan anak pendengar bersemangat. Ini adalah tanda bahwa ia mulai dapat mengendalikan lingkungan sosialnya.

Meningkatkan kecerdasan emosional



Hindari membuat lelucon tentang ras, agama, kebodohan, dan lain-lain etnis. Anak yang lebih baik mengembangkan rasa humor untuk mengurangi agresivitas dan kemarahan dengan keinginan untuk menjaga perasaan orang lain. Ini adalah aspek penting yang perlu dikembangkan untuk mengoptimalkan kecerdasan emosional mereka. Banyak ahli sepakat bahwa lingkungan lucu pribadi dan sensitif akan mampu memecahkan berbagai masalah yang ada baik di dalam dan di luar dirinya. Ini adalah sulit untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

Follow On Twitter

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.