Jakarta - Selama hamil, bukan berarti wanita jadi terbatas dalam melakukan berbagai kegiatan termasuk melakukan perjalanan jauh. Asalkan kehamilan yang Anda jalani tidak berisiko dan diizinkan dokter untuk menjalani perjalanan tersebut, sah-sah saja aktivitas itu dilakukan.
Namun sebelum melakukan perjalanan jauh, baik itu dengan pesawat atau mobil, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pakar perkembangan dan stimulasi pralahir pada bayi, F. Rene Van de Carr dan rekannya psikolog March Lehrer, Ph.D, memberikan beberapa tips untuk ibu hamil yang berniat melakukan perjalanan dalam bukunya "While You"re Expecting..Your Own Prenatal Classroom".
Pertama
, jangan melakukan perjalanan panjang atau sulit pada tiga bulan pertama kehamilan. Hal itu karena risiko keguguran lebih tinggi terjadi pada wanita yang melakukan perjalanan di trimester pertama. Ibu perlu ingat, bayi dapat terluka oleh laju atau pengereman tiba-tiba (seperti dalam kecelakaan mobil) tanpa pukulan atau tekanan pada rahim. Kekuatan internal massa janin dan plasenta dalam gerakan saat itu sudah cukup menyebabkan cidera.
Kedua
, selalu gunakan sabuk pengaman. Mengenakan sabuk pengaman ketika bepergian dengan mobil sangat mengurangi risiko cidera berat dalam kecelakaan bagi ibu dan bayi. Tidak benar kalau memakai sabuk pengaman dapat menyakiti bayi.
Ketiga
, jika ibu hamil berniat pergi ke negara-negara atau tempat-tempat dengan bakteri atau virus berbeda dengan yang biasa dihadapi, Anda dan janin bisa menjadi sakit. Sebaiknya konsultasikan ke dokter hal terbaik apa yang harus dilakukan.
Keempat
, banyaklah minum air putih ketika ibu naik pesawat terbang. Lingkungan buatan di dalam pesawat cenderung sangat kering dan ibu bisa dengan mudah mengalami dehidrasi. Selalu sediakan air minum selama penerbangan.
Kelima
, hindari penerbangan di enam minggu terakhir kehamilan. Kegembiraan saat bersiap-siap dan berpergian dapat memicu kelahiran pada beberapa wanita. Tak hanya itu, jika plasenta tidak berfungsi pada tingkat saat oksigen dan nutrisi cukup karena masalah kesehatan, bayi dapat kekurangan oksigen ketika tekanan kabin pesawat berkurang.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.