Pejabat tinggi Ikhwanul Muslimin Suriah pada Selasa (11/12) membuat sebuah siaran pers untuk membantah, bahwa Amerika Serikat telah melakukan kesalahan fatal dengan menyatakan militan Islam Al Nusra yang telah melakukan perlawanan pada Pemerintah rezim Suriah, Bashar Al Assad. Dimasukkan dalam daftar hitam teroris versi Amerika Serikat. Militan Islam Al Nusra adalah pejuang yang masuk dalam afiliasi Ikwanul Muslimin lantaran dibentuk oleh anggota Ikhwanul Muslimin.
Ini merupakan sebuah kesalahan dan terburu-buru. Saya pikir ini terlalu dini untuk mengkategoriskan sebuah organisasi teroris atau bukan di Suriah mengingat kekecauan dan suasana yang tidak menentu di negeri ini, kata Farouk Tayfour, wakil pemimpin Ikhwanul Muslimin.
Dalam sebuah surat perintah yang dirilis hari Selasa, dari Departemen Luar Negeri AS. Bahwa Al Nusra telah masuk daftar kelompok yang menganjurkan negara Islam di Suriah dan berafiliasi dengan Al Qaedah di Irak.
Para Menteri Luar Negeri menyimpulkan bahwa ada data faktual yang terlihat jelas setelah menemukan keterlibatan Al Qaeda di Irak, mereka mencoba memakai nama lain saat di Suriah, termasuk juga Al Nusra, bunyi pernyataan Departemen Luar Negeri Amerikas Serikat.
Amerika telah menyatakan membekukan seluruh aset-aset yang berhubungan dengan Al Nusra, segala keterlibatannya dianggap sebagai orang yang membantu gerakan teroris.
Farouk Tayfour, menyatakan bahwa Al Nour tidak pernah berhubungan dengan Al Qaedah, tetapi ia mempunyai pimpinan cabang sendiri sebagai gerakan militan kemerdekaan. Kami ini gerakan kemerdekaan, bukan gerakan teroris. Sebagian besar kami adalah para sarjana yang berpendidikan dan mengikuti dakwah perjuangan Ikhwanul Muslimin. Ini bukan pemberontakan yang dilakukan teroris, tetapi ini perjuangan kemerdekaan dalam menghancurkan tirani, ungkapnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.