Jumat, 14 Februari 2014

Cara Mengetahui Arah Mata Angin Tanpa Kompas



Bepergian ke tempat asing, terutama hutan atau gunung,
mengharuskan traveler untuk membawa kompas. Sayangnya, keberadaan benda
yang satu ini sering terlupakan, bingung menentukan arah jika tersesat
pun bisa membayangi Anda. Untuk menentukan arah mata angin, kompas
memang sangat diperlukan. Tapi bagaimana kalau Anda lupa membawanya
saat berada di tengah hutan?
Agar dapat kembali ke tujuan semula,
ikuti 7 tips cara menentukan arah tanpa menggunakan kompas. Inilah cara
mudah menentukan arah tanpa menggunakan kompas:

1. Jarum/Silet di permukaan air


Ada cara yang paling umum digunakan seseorang untuk menentukan arah, yaitu
membuat kompas sederhana. Caranya mudah, hanya bermodalkan jarum atau
silet yang digosok ke permukaan kering, dan ditusukkan ke gabus.
Gabungan silet dan gabus kemudian diletakkan di atas permukaan air,
sehingga terlihat mengapung. Ujung silet atau jarum pada kompas
sederhana ini selalu menunjuk ke arah utara atau selatan.


2. Melihat kuburan Islam dan Kristen


Jika berada di suatu pedesaan yang asing dan tersesat di sana. Anda bisa
menentukan arah dengan melihat kuburan. Kuburan Islam dan Kristen
selalu menunjukkan arah utara-selatan. Bagian nisan atau kepala yang
selalu menghadap ke barat. Jadikanlah ini sebagai patokan dasar. Eits,
tapi ingat, ini hanya berlaku di wilayah Indonesia saja.


3. Masjid/Musholla


Jika tidak menemukan kuburan, Anda bisa mencari tempat ibadah, seperti
masjid. Anda bisa memanfaatkan arah kiblat atau arah sholat umat muslim.
Di Indonesia, masjid selalu menghadap ke arah barat, karena ka"bah
yang dijadikan kiblat umat muslim berada di barat Indonesia. Manfaatkan
ini sebagai patokan dasar menentukan arah selanjutnya.


4. Melihat jam dan posisi matahari


Saat tersesat di suatu tempat tertutup seperti hutan, ada kalanya Anda
sulit menentukan arah tanpa adanya kompas. Tapi jangan terburu panik,
cobalah tenang dan lihat jam saat itu, kemudian lihat ke arah matahari.
Penulisan 12 jam yang membulat mengikuti arah pergerakan matahari yang
terbit dari timur dan tenggelam di barat. Jadi, setelah melihat jam,
segera menghadap ke matahari. Jadikan posisi matahari yang terbit di
barat sebagai patokan dasar. Anda pun bisa menentukan arah selanjutnya
dengan menggunakan jam tangan.


5. Bayangan benda


Jika tersesat pada siang hari, lihatlah ke arah bayangan benda. Sama
seperti menentukan arah dengan jam, letakkan benda tegak di permukaan
tanah. Pada siang menuju sore, bayangan benda umumnya condong ke barat.
Sebaliknya, jika tersesat pagi menjelang siang, bayangan benda umumnya
condong ke arah timur.


6. Memanfaatkan pohon


Nah, untuk Anda yang tersesat di kawasan penuh pepohonan, cobalah cari
pohon yang berbatang besar. Perhatikan setiap sisi batang pohon ini.
Sisi pohon berbatang besar yang terkena sinar matahari dan tidak
berlumut menunjukkan arah barat/timur. Jika tersesat pada malam hari,
coba raba sisi pohon berbatang besar ini, dan rasakan suhunya. Cari sisi
pohon yang terasa paling hangat. Sisi ini menunjukkan arah barat.


7. Kelompok bintang Orion menunjukkan arah barat


Hal yang paling menakutkan adalah tersesat di daerah asing pada malam
hari. Saat itu penerangan sangat minim, ditambah tidak adanya kompas,
bisa membuat siapa saja panik. Tapi coba manfaatkan keindahan alam lewat
taburan bintang di langit. Carilah rasi bintang orion. Rasi bintang
ini merupakan perpaduan 3 bintang terang. Jika dipadukan, ketiganya
membentuk mirip ekor kalajengking dan selalu menunjuk ke arah barat.

Follow On Twitter

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.